Bagaimana kabarnya pembelajar, menuju akhir tahun sepertinya justru semakin banyak tugas yang mendekati deadline ya, apalagi waktu waktunya ujian sekolah anak anak ni, orangtua juga ga kalah sibuk dampingin belajar anak anak. Seperti ummi, karena ada banyak anaknya otomatis banyak yang kudu didampingi dengan tingkatan kelas yang berbeda. Tetep semangat ya sebentar lagi liburaaan hehehe.
Kalo lagi riweh begini, jadi berasa banget kita butuh bantuan dalam memenuhi tugas tugas kita agar tetap bisa terpenuhi. Kerjasama antar anggota keluarga tentu saja menjadi sangat diperlukan, terutama pasangan sebagai orang dewasa selain kita.
Salah satunya soal menyiapkan makanan untuk santapan keluarga. Tugas primer ini walo kelihatannya sederhana tapi lumayan butuh waktu, tenaga serta kreativitas untuk melaksanakannya. Tugas ini tidak ada liburnya, bahkan kalo kita berpuasa pun tetap perlu menyiapkan sahur dan berbuka, jika tidak berpuasa maka malah 3 kali menyiapkan. Belum termasuk kudapan diantaranya. Kalau semua makanan dimasak saat akan dihidangkan, waah bisa dibayangkan, ibu yang biasanya memasak di dapur bisa bisa tidak keluar keluar dari dapur, hihihi.
Karenanya, akan sangat terbantu pastinya jika istri atau ibu dibantu dalam tugas tugas kesehariannya termasuk menyiapkan makanan. Sebenarnya, bagaimana ya pembagian peran dan tugas dalam rumah tangga seharusnya, bagaimana supaya keluarga semakin kompak dengan pembagian tugas ini. Yuk kita bahas.
Tugas Suami Istri ; antara Tradisional dan Egaliter
Ketika membahas tugas antara suami istri, tentu tiap keluarga memiliki tradisi juga kesepakatan yang berbeda beda. Ada 2 tipe pembagian peran dalam rumah tangga yang biasanya berpengaruh kemudian pada kesepakatan suami dan istri dalam membagi tugas rumah tangga. Kita simak dulu yuk dia tipe ini.1. Tradisional
Tipe pembagian tugas secara tradisional ini menempatkan tugas kerumah tanggaan sebagai tugas utama sang istri, sedang suami hanya keluar mencari nafkah. Pandangan ini akan membuat seorang suami terlihat aneh ketika menyapu atau ataupun memasak. Juga melihat sebagai keanehan ketika istri melakukan tugas-tugas yang biasa dilakukan suami seperti bekerja di luar.
2. Egaliter
Berbeda dengan tipe tradisional, pembagian peran dan tugas antara suami dan istri tipe egaliter bersifat lebih fleksibel. Aturan sosial tentang suami kurang cocok mengasuh anak dan istri kurang cocok untuk bekerja tidak dianggap. “Berbagi” peran dan tugas adalah kunci utama dari pembagian peran secara egaliter. Keputusan pembagian tugas dilaksanakan dengan melakukan kesepakatan bersama, sehingga baik suami ataupun istri bisa saling bekerjasama dengan mengambil tugas yang biasa atau senang mereka lakukan.
Meskipun saat ini masih ada keluarga yang menerapkan pola pembagian tugas secara tradisional, namun tidak sedikit pula saat ini keluarga yang menerapkan pola pembagian tugas egaliter.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olson et al. (2011), pasangan yang keduanya (suami dan istri) egaliter lebih bahagia dibandingkan dengan pasangan yang keduanya tradisional.
Hal ini terjadi karena pembagian tugas dilakukan berdasarkan minat dan preferensi pribadi bukan berdasarkan tuntutan tradisional. Adanya penyesuaian dari suami dan istri membuat beban dan tugas terasa lebih ringan karena suami dan istri saling mendukung satu sama lain.
Berbagi tugas dengan pasangan memiliki manfaat yang tidak sedikit loh pembelajar. Dengan berbagi tugas kita berharap kualitas pernikahan di tiap keluarga bisa cukup baik agar keluarga terus utuh dan harmonis, di tengah isu maraknya perpisahan. Berikut sebagian manfaat berbagi tugas dengan pasangan
Semakin banyak tugas tentunya akan menambah semakin banyak tekanan. Begitu pula yang dirasakan suami atau istri dalam tugas dan perannya di dalam rumahtangga. Berbagi tugas dapat mengurasi tekanan tersebut, sehingga mengurangi stress yang timbul akibat tuntutan penyelesaian tugas-tugas. Hal ini terjadi karena baik suami atau istri merasa pasangan mereka hadir dan memberikan bantuan satu sama lain.
Melakukan tugas bersama tentu menambah waktu bersama meski dalam rangka memenuhi tugas. Dengan berbagi peran, pasangan suami-istri dapat menambah quality time bersama yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Kegiatan yang biasanya hanya dilakukan oleh salah satu orang, dapat dikerjakan bersama-sama, misalnya memasak makan malam bersama
Dalam penelitiannya, Adam Galovan dan rekan-rekannya dari Utah State University (dalam Nauert,2013) melakukan survei terhadap 160 pasangan untuk melihat bagaimana orangtua membagi tanggung jawab rumah tangga dan bagaimana pekerjaan tersebut mempengaruhi hubungan suami dan istri. Hasilnya adalah, sebagian besar istri berpendapat bahwa keterlibatan suami dalam melakukan pekerjaan rumah tangga akan menjadikan hubungan keluarga mereka menjadi semakin baik.
Persepsi ini ketika dipenuhi tentu saja akan meningkatkan kepuasan. Kepuasan pernikahan akan berpengaruh pada kualitas pernikahan.
Anak selalu menjadikan orangtua sebagai role model pertamanya. Apa yang anak lihat di rumah adalah keteladanan yang memberi pendidikan massif bagi anak lebih dari literasi ataupun pembelajaran lainnya.
Manfaat Berbagi Tugas
Berbagi tugas dengan pasangan memiliki manfaat yang tidak sedikit loh pembelajar. Dengan berbagi tugas kita berharap kualitas pernikahan di tiap keluarga bisa cukup baik agar keluarga terus utuh dan harmonis, di tengah isu maraknya perpisahan. Berikut sebagian manfaat berbagi tugas dengan pasangan
1. Mengurangi stress
Semakin banyak tugas tentunya akan menambah semakin banyak tekanan. Begitu pula yang dirasakan suami atau istri dalam tugas dan perannya di dalam rumahtangga. Berbagi tugas dapat mengurasi tekanan tersebut, sehingga mengurangi stress yang timbul akibat tuntutan penyelesaian tugas-tugas. Hal ini terjadi karena baik suami atau istri merasa pasangan mereka hadir dan memberikan bantuan satu sama lain.
2. Memperbanyak Quality time
Melakukan tugas bersama tentu menambah waktu bersama meski dalam rangka memenuhi tugas. Dengan berbagi peran, pasangan suami-istri dapat menambah quality time bersama yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Kegiatan yang biasanya hanya dilakukan oleh salah satu orang, dapat dikerjakan bersama-sama, misalnya memasak makan malam bersama
3. Meningkatkan kualitas pernikahan
Dalam penelitiannya, Adam Galovan dan rekan-rekannya dari Utah State University (dalam Nauert,2013) melakukan survei terhadap 160 pasangan untuk melihat bagaimana orangtua membagi tanggung jawab rumah tangga dan bagaimana pekerjaan tersebut mempengaruhi hubungan suami dan istri. Hasilnya adalah, sebagian besar istri berpendapat bahwa keterlibatan suami dalam melakukan pekerjaan rumah tangga akan menjadikan hubungan keluarga mereka menjadi semakin baik.
Persepsi ini ketika dipenuhi tentu saja akan meningkatkan kepuasan. Kepuasan pernikahan akan berpengaruh pada kualitas pernikahan.
4. Memberi keteladanan bagi anak
Anak selalu menjadikan orangtua sebagai role model pertamanya. Apa yang anak lihat di rumah adalah keteladanan yang memberi pendidikan massif bagi anak lebih dari literasi ataupun pembelajaran lainnya.
Maka berbagi tugas dan bekerjasama dalam memenuhi tugas-tugas di rumah akan memberikan contoh baik bagi anak. Mereka pun belajar tentang saling membantu antar anggota keluarga, sehingga menjadikan seluruh keluarga semakin kompak dan harmonis.
Diantara beberapa manfaat di atas, manfaat penting lainnya adalah karena melakukan tugas tugas kerumahtanggaan tidak menjadikan laki-laki tidak dihormati, justru menjadi nilai lebih bagi suami sebagai para pemimpin keluarga yang sudah seharusnya menjaga, mengayomi, menjadi sandaran bagi para anggotanya.
Diantara beberapa manfaat di atas, manfaat penting lainnya adalah karena melakukan tugas tugas kerumahtanggaan tidak menjadikan laki-laki tidak dihormati, justru menjadi nilai lebih bagi suami sebagai para pemimpin keluarga yang sudah seharusnya menjaga, mengayomi, menjadi sandaran bagi para anggotanya.
Dalam Islam pun, Rasul sebagai role model manusia, memberi contoh dengan menjahit sendiri pakaiannya yang sobek, turut memperhatikan pendidikan dan tumbuh kembang anak-anak. Islam juga tidak membebankan tugas kerumahtanggan ke salah satu pihak yakni istri saja. Maka suami istri yang berbagi tugas dan saling membantu dalam tugasnya justru mengikuti apa yang telah dicontohkan Rasulullah.
Di antara banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan bersama pasangan suami istri adalah memasak bersama. Ternyata kegiatan ini juga tidak sedikit manfaatnya pembelajar.
Suami ikut masak, kenapa tidak?
Di antara banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan bersama pasangan suami istri adalah memasak bersama. Ternyata kegiatan ini juga tidak sedikit manfaatnya pembelajar.
Meskipun awalnya, mungkin istri yang biasanya memasak sendiri di dapur akan gemas melihat suami yang melakukan hal yang dianggap justru menambah kerepotan di dapur. Namun, perasaan merasa terbantu dalam menyiapkan kebutuhan seluruh keluarga tentu saja akan menjadi hal yang sangat berharga.
Ketika memasak bersama, suami mungkin lebih baik dalam menilai rasa sehingga masakan yang dihasilkan sehingga hasil masakan bisa menjadi lebih baik. Alat-alat masak yang kadang juga cukup berat bisa terbantu dengan suami sebagai laki-laki yang biasanya memiliki kekuatan fisik lebih. Waktu memasak pun bisa lebih singkat karena dikerjakan bersama. Lebih dari itu semua, baik suami maupun istri akan meningkatkan empati satu sama lain dengan melihat kemampuan masing-masing selama kegiatan memasak berlangsung.
Kecap ABC ternyata sudah memulai inisiasi kampanye rangkaian kegiatan #SuamiIstriMasak sejak tahun 2018. Dilanjutkan tahun berikutnya, inisiasi kampanye selama Hari Kesetaraan Gender. Kegiatan memasak bersama ini adalah salah satu simbol dari kesetaraan peran antara suami dan istri.
Tahun 2020 Kecap ABC juga berkolaborasi dengan platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan. Kegiatan ini diharapkan bisa mengedukasi anak-anak pula tentang kesetaraan gender. Hal ini diinisiasi dengan melihat data The Global Gender Gap Index 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum, yang mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia kurang mendapat edukasi kesetaraan gender sejak usia dini.
Kolaborasi selanjutnya di tahun 2021 dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami dan istri di dapur. Sebagai tokoh publik, harapannya apa yang disampaikan melalui mereka bisa mempengaruhi pasangan lainnya agar mengikuti aktivitas memasak bersama di dapur.
Ummi juga sering nih liat iklannya di berbagai medsos yang cukup massif, karenanya jadi kepikiran untuk nulis tentang #suamiistrimasak ini. Ada rasa-rasa ikut terharu gitu saat masakan sudah siap dan istri pun merasa apa yang biasa dia lakukan sendiri, ternyata bisa begitu seru dan menyenangkan jika dilakukan bersama sehingga para istri pun berterima kasih sudah dibantu, sebaliknya suami juga jadi merasakan kerepotan dalam memasak yang selama ini istrinya lalui sendirian, hehe. Teman-teman bisa liat videonya di bawah ini ya
Seru ya, ummi pun sudah coba tantangan nya, bagi yang belum yuk dicoba masak bareng pasangan, semoga semakin mengeratkan hubungan antara suami dan istri, sehingga semakin kompak dan harmonis ya.
Referensi:
https://www.uc.ac.id/marriageandfamily/pembagian-peran-dan-tugas-dalam-rumah-tangga-seberapa-penting
Ketika memasak bersama, suami mungkin lebih baik dalam menilai rasa sehingga masakan yang dihasilkan sehingga hasil masakan bisa menjadi lebih baik. Alat-alat masak yang kadang juga cukup berat bisa terbantu dengan suami sebagai laki-laki yang biasanya memiliki kekuatan fisik lebih. Waktu memasak pun bisa lebih singkat karena dikerjakan bersama. Lebih dari itu semua, baik suami maupun istri akan meningkatkan empati satu sama lain dengan melihat kemampuan masing-masing selama kegiatan memasak berlangsung.
Membuat Mie Ayam Kesukaan Keluarga
Salah satu menu kesukaan keluarga di rumah adalah mie ayam. Sebagai ibu dengan anak banyak, tentu saja ummi terbiasa menyiapkan makanan dari rumah, selain agar lebih sehat, tentu saja lebih hemat, hehehe. Ya kalo sering sering jajan di luar tentu saja pengeluaran akan semakin membengkak karena anggota keluarga kita seperti 2 kali anggota keluarganya tetangga.
Dalam menyiapkan makanan karena masih ad anak anak kecil usia bayi dan balita tentu saja ummi seringkali kerepotan. Karenanya kadang suami membantu supaya lebih cepat sedang anak-anak mengajak adiknya yang kecil bermain.
Namun jangan dibayangkan mie ayam kami mie ayam yang buatnya repot seperti di warung warung mie ayam ya, kami hanya menyiapkan toping yang dibumbui dengan kuah yang agak banyak, untuk disiramkan ke mie homemade yang sudah direbus juga sawi dan daun bawang sebagai pelengkap.
Simpel ya, kunci kelezatan mie ayam ada di toppingnya yang berbumbu. Nah, bumbu topingnya ini selalu kita gunakan kecap untuk menambah lezat bumbu ayamnya. Kecap ABC memang pas untuk segala jenis masakan. Dengan kecap ABC, bumbu ayam toping mie mendapat apresiasi yang luar biasa darii suami dan anak-anak, karenanya masak mie ayam sendiri di rumah selalu mereka nantikan. Terima kasih ya Kecap ABC.
Rangkaian Kecap ABC Mendukung #SuamiIstriMasak
Kecap ABC ternyata sudah memulai inisiasi kampanye rangkaian kegiatan #SuamiIstriMasak sejak tahun 2018. Dilanjutkan tahun berikutnya, inisiasi kampanye selama Hari Kesetaraan Gender. Kegiatan memasak bersama ini adalah salah satu simbol dari kesetaraan peran antara suami dan istri.
Tahun 2020 Kecap ABC juga berkolaborasi dengan platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan. Kegiatan ini diharapkan bisa mengedukasi anak-anak pula tentang kesetaraan gender. Hal ini diinisiasi dengan melihat data The Global Gender Gap Index 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum, yang mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia kurang mendapat edukasi kesetaraan gender sejak usia dini.
Kolaborasi selanjutnya di tahun 2021 dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami dan istri di dapur. Sebagai tokoh publik, harapannya apa yang disampaikan melalui mereka bisa mempengaruhi pasangan lainnya agar mengikuti aktivitas memasak bersama di dapur.
Ummi juga sering nih liat iklannya di berbagai medsos yang cukup massif, karenanya jadi kepikiran untuk nulis tentang #suamiistrimasak ini. Ada rasa-rasa ikut terharu gitu saat masakan sudah siap dan istri pun merasa apa yang biasa dia lakukan sendiri, ternyata bisa begitu seru dan menyenangkan jika dilakukan bersama sehingga para istri pun berterima kasih sudah dibantu, sebaliknya suami juga jadi merasakan kerepotan dalam memasak yang selama ini istrinya lalui sendirian, hehe. Teman-teman bisa liat videonya di bawah ini ya
Seru ya, ummi pun sudah coba tantangan nya, bagi yang belum yuk dicoba masak bareng pasangan, semoga semakin mengeratkan hubungan antara suami dan istri, sehingga semakin kompak dan harmonis ya.
Seperti yang Titi Kamal dan suaminya katakan dalam video di atas,
"Dapur adalah tempat yang tepat untuk mengubah ketidaksempurnaan menjadi sesuatu yang manis"
Penutup
Untuk menutup tulisan ini, ummi ingin berbagi tentang ayat Al Qur’an yang ummi ingat saat membahas kesetaraan gender.
“Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.”
Q.S. An Nisaa’ : 24
Dalam beramal, Islam pun menganggap bahwa laki-laki dan perempuan setara, dalam makna kesempatan beramal dan memasuki surgaNya. Setara bukan berarti sama, karena laki-laki tetap tidak sama dengan perempuan, dan peran utama istri tidak sama dengan suami.
“Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.”
Q.S. An Nisaa’ : 24
Dalam beramal, Islam pun menganggap bahwa laki-laki dan perempuan setara, dalam makna kesempatan beramal dan memasuki surgaNya. Setara bukan berarti sama, karena laki-laki tetap tidak sama dengan perempuan, dan peran utama istri tidak sama dengan suami.
Namun dalam tugas-tugas kerumahtanggan serta pengasuhan, suami istri diharapkan bisa bekerja sama dengan baik sesuai pembagian peran yang sudah ada dalam syariat.
Referensi:
https://www.uc.ac.id/marriageandfamily/pembagian-peran-dan-tugas-dalam-rumah-tangga-seberapa-penting
https://www.uc.ac.id/marriageandfamily/pembagian-peran-dan-tugas-dalam-rumah-tangga-seberapa-penting/
https://m.liputan6.com/citizen6/read/3683641/studi-masak-bareng-suami-bikin-hubungan-makin-bahagia
https://www.harapanrakyat.com/2016/05/manfaat-berbagi-tugas-pekerjaan-rumah-dengan-pasangan/
https://yayasanpulih.org/2018/09/banyak-manfaatnya-yuk-mulai-sekarang-kita-berbagi-peran/
https://inforial.tempo.co/info/1005516/kecap-abc-kampanye-kesetaraan-gender
Kereen... Alhamdulillah... sejak kehamilan anak ke 3 suami mulai aware soal bantu2 aktivitas dlm rumah tangga, alhamdulillah sekarang udah bisa nyambel, bikin nasgor, masak aneka tumis, sayur bening, sayur sop, bikin mendoan.... yg semua itu alal ala suamiš¤
BalasHapusWkwkwk pak bir mah sudah expert kalo soal masak..canggiiih.. tumis kangkungnya dikangenin nih pasti sama bapak bapak emerald
HapusBaru tau istilah egaliter aku mba, kayanya perlu dikirim ke suami nih biar baca dan mau masak bareng, xixixi
BalasHapusDulu awal menikah kami tipikal pasangan yang tradisional. Tapi kemudian menjadi egaliter, yah belajar terus dan terus ya demi kesetaraan peran dalam rumah tangga dan itu emang jauuh bikin lebih bahagia.
BalasHapusSemangat ya Ummi yang masaknya 2kali lebih banyak dari porsi tetangga haha
Klau Mbak Mia yang menyampaikan ini tepat bgt deh. Suami istri masak sangat membantu aktivitas dapur makin berkurang ya karena dikerjakan berdua. Bumbu-bumbu cinta semakin bertaburan karena dipupuk melalui kekompakan, saling bagi tugas dan pengertian
BalasHapusMie ayamnya look so yummy mbak, jd pingin recook hehe anyway memang harus dinormalkan sih kerjasama rumah tangga itu (termasuk masak-masak). Biar lebih kompak juga, kan suami istri partner hidup ya. Jadi harus bareng-bareng ^^
BalasHapusDuh, aku tuh paling malas kalau disuruh ke dapur. Aku mending pilih ditraktir deh dari pada masak. Tapi aku suka banget muji masakan isteri, apalagi kalau dimasak dengan kecap ABC. Beggghhh... Rasanya mantap bin lezat...
BalasHapus