Belum lama ini, saya sedikit mengalami masalah menyusui. Si bayi hanya mau menyusu pada salah satu payudara saja, sehingga saya pun sedikit khawatir. Karena pernah mendengar kabar teman yang bayinya hanya menyusu pada salah satu payudara, kemudian payudara yang tidak disusui mengalami pembengkakan dan tumbuh benjolan yang merupakan abses di dalam payudaranya. Overthinking berlanjut, bagaimana kalau kemudian jadi tumor, lalu kanker. Ya, kekhawatiran yang kadang justru memperburuk keadaan.
Syukurnya saya sharing dengan beberapa teman dan menyarankan untuk mengkompres dengan air hangat, mengeluarkan asi yang menumpuk dan memperbaiki asupan. Bersyukur setelahnya bayi kemudian mau menyusu pada keduanya kembali.
Lalu, apakah sebenarnya, ibu menyusui juga memiliki potensi untuk terkena kanker payudara?
Seringkali kita mendengar bahwa salah satu benefit dari menyusui adalah berkurangnya risiko terkena kanker payudara. Hal ini tentu saja melegakan bagi para ibu yang dengan senang hati menyusui anak-anaknya, apalagi yang diberi kesempatan menyusui banyak anak.
Bukan sekedar menenangkan, namun hal ini memang fakta yang terjadi. Dilansir dari halaman sehatQ.com, risiko kanker payudara dapat berkurang pada ibu yang menyusui selama satu setengah hingga dua tahun.
Bahkan, penelitian yang dipublikasikan pada jurnal The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, risiko ciri kanker payudara pada ibu menyusui di Tiongkok dapat turun hingga 63 persen pada ibu yang menyusui hingga enam tahun.
Jumlah tahun tersebut merupakan jumlah total dari lamanya ibu menyusui beberapa anak.
Sebagai contoh, apabila ibu pernah melahirkan tiga anak dan masing-masing anak mendapatkan ASI selama enam bulan, maka jangka waktu menyusui tersebut dihitung selama satu setengah tahun.
Menakjubkan ya, ternyata menyusui itu tidak hanya menyehatkan sang anak, tetapi juga ibu yang menyusuinya.
Namun, bukan berarti ibu menyusui benar-benar bebas dari ancaman kanker payudara. Diperkirakan sekitar 3% dari penderita kanker payudara adalah ibu menyusui. Sedang kanker payudara sendiri menempati ranking pertama terbanyak dari kasus kanker yang terjadi di Indonesia.Mengingat fakta tersebut, maka para ibu menyusui tetap harus menjaga kesehatannya dan waspada terhadap adanya ancaman kanker payudara yang mungkin saja dialami.
Bagaimana Ibu Menyusui Terkena Kanker Payudara
Dilansir dari BreastCancerNow, penyebab kanker payudara umumnya tidak tunggal. Tapi dipengaruhi faktor gaya hidup, gen, hormonal, dan lingkungan. Beberapa di antaranya:- Usia haid pertama terlalu dini, atau sebelum 12 tahun
- Usia menopause terlambat, atau setelah 55 tahun
- Payudara lebih padat, jaringan payudara lebih banyak ketimbang jaringan lemak
- Punya benjolan di payudara
- Kebiasaan minum alkohol berlebihan
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Malas bergerak, banyak duduk, dan jarang olahraga
- Kebiasaan merokok dan sering terpapar asap rokok
- Perubahan hormon karena mengonsumsi pil KB dan terapi hormon
- Faktor keturunan atau punya keluarga yang menderita kanker payudara
Dengan disebutkannya beberapa penyebab kanker payudara di atas, maka jika memiliki risiko seperti yang disebutkan, ibu menyusui tetap perlu waspada akan ancaman kanker payudara.
Faktor Risiko Kanker Payudara Pada Ibu Menyusui
Dari beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kanker payudara, demikian beberapa yang menjadi faktor risiko dari ibu menyusui;1. Penggunaan Metode Kontrasepsi yang Kurang Tepat (pil KB)
Meskipun menyusui dalam teorinya bisa mencegah kehamilan, namun tidak berpengaruh pada beberapa ibu. Sehingga ibu bisa hamil lagi saat bayinya bahkan masih dalam masa asi eksklusif. Agar bisa fokus menyusui lebih lama, beberapa ibu akhirnya memilih untuk menggunakan kontrasepsi. Beberapa cara kontrasepsi memang beresiko menimbulkan endapan toksin yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Untuk itu, ibu bisa berkonsultasi memilih metode kontrasepsi yang lebih low risk terhadap kesehatannya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para tenaga kesehatan.
2. Kelebihan berat badan atau obesitas
Ibu menyusui cenderung sering lapar. Terkadang, ini menjadi alasan untuk makan sebanyak-banyaknya. Tidak sedikit kemudian berat badan naik drastis hingga mengalami obesitas. Tetaplah perhatikan asupan makanan ibu menyusui, makanan bernutrisi, makan dengan cukup dan tidak berlebihan.
3. Faktor keturunan atau punya keluarga yang menderita kanker payudara
Jika dalam keluarga ibu, memiliki riwayat terkena kanker, maka ibu menyusui harus lebih waspada dan menjaga kesehatannya lebih baik lagi.4. Punya benjolan di payudara
Meski tidak semua benjolan di payudara adalah kanker, namun ibu menyusui perlu waspada jika ada benjolan di payudara. Ibu menyusui memang berisiko mengalami benjolan ini. Perlu diketahui beberapa benjolan yang kerap dialami ibu menyusui ;a. Mastitis
Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang disebabkan oleh bakteri atau saluran susu yang tersumbat. Gejala mastitis lainnya diantaranya
- Nyeri payudara
- Pembengkakan
- Rasa sakit
- Demam
- Kemerahan kulit
- Kulit terasa hangat
b. Abses payudara
Jika mastitis tidak diobati, abses yang mengandung nanah yang menyakitkan dapat terjadi. Massa ini mungkin tampak seperti benjolan bengkak yang berwarna merah dan panas, dan terlihat sebagai salah satu ciri-ciri kanker payudara
c. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak (non-kanker) yang dapat tumbuh di payudara. Benjolan ini nampak seperti saat disentuh.
d. Galactoceles
Merupakan kista berisi susu yang nggak berbahaya ataupun menimbulkan rasa sakit.Secara umum, benjolan non-kanker ini terasa halus dan bulat dan bergerak di dalam payudara. Benjolan kanker biasanya keras dan bentuknya tidak beraturan dan tidak bergerak.
Langkah Preventif Ibu Menyusui Menghadapi Ancaman Kanker Payudara
Tetap Menyusui dengan Sepenuh Hati
” Pupuk ” kanker adalah hormon estrogen dalam tubuh. Ketika hamil dan menyusui, muncul hormon progesterone. Hormon ini kemudian menngkat dan melakukan proteksi, sehingga hormon estrogen tidak lagi dominan.
Dengan menyusui, ada waktu di mana hormon estrogen tidak tumbuh sehingga ibu mampu mengurangi potensi ancaman kanker payudara. Selain menyehatkan buah hati, menyusui juga menyehatkan ibu.
Perhatikan Asupan Makanan
Ketika menyusui, nutrisi yang kita peroleh bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga bayi yang disusui. Karenanya, sangat perlu bagi ibu menyusui memperhatikan asupan makannya. Bukan hanya makan apa yang disukai, tapi juga makan apa yang bermanfaat baik bagi diri ibu maupun bayi.
Dengan memperhatikan asupan makan, ibu sudah melakukan upaya ganda dalam menjaga kesehatan. Yakni kesehatan ibu sendiri, juga kesehatan bayi. Makan bahan-bahan alami lebih baik dibanding olahan, apalagi yang menggunakan pengawet.
Tetap Aktif Bergerak
Meskipun biasanya ibu menyusui punya banyak aktifitas dalam mengurus bayinya, ibu perlu meluangkan waktu untuk sedikit berolahraga, meskipun hanya jalan kaki. Sambil mengajak bayi jalan-jalan, ibu bisa berjalan kaki sambil mendorong stroller.
Waspada Namun Hindari Overthinking
Seperti dijelaskan di atas, bahwa ibu menyusui cenderung berisiko mendapatkan benjolan di payudaranya. Jangan panik jika menemukan hal ini. Tidak semua benjolan adalah kanker, namun tetap waspada dan berkonsultasi lah dengan tenaga kesehatan terdekat jika ibu khawatir. Jangan overthinking yang akan membuat kondisi menjadi lebih buruk karena stress.
Menjadi Ibu Bahagia
Menjadi ibu adalah anugerah. Dengan segala risiko yang dimiliki sejak kehamilan, kelahiran bahkan menyusui, tidak mengurangi kebahagiaan ibu dalam menerima buah hati. Semua yang telah dilalui begitu berat namun ibu tetap kuat. Berbahagialah, karena menjadi ibu adalah sebuah nikmat yang belum tentu dirasakan semua orang. Kita terpilih, dan semoga dimudahkan dalam menjalaninya.
Terimakasih banyak. Sangat bermanfaat infonya. 🙏
BalasHapussama sama semoga manfaat ya..dan kita semua selalu waspada
Hapusnice artikel mb, bermanfaat sekali. aku jadi tergugah untuk hidup sehat dan mulai diet nih. takuuuttt..
BalasHapushe eh mba, waspada tapi inget ya, jangan overthinking :)
HapusJangan lupa, menyusui juga menurunkan terjadinya kanker lo... Tetap semangat ya buat busui semua...
BalasHapussiap pak dok, terima kasih supportnya untuk busui
HapusInformasi seperti ini memang diperlukan, hanya karena kekurangtahuan, banyak ibu ibu tdk sadar kalau dalam dirinya ada resiko kanker...
BalasHapusalhamdulillaah, semoga semakin banyak ibu yang aware terhadap kesehatannya ya pak.Jangan lupa bapak-bapak juga perhatikan kesehatan istrinya ya pak :)
Hapusakupun pernah mengalami kendla menyusui. Salah satunya, ada penggumpalan di area PD dan pikiran banget. semua terlewati setelah bayi mau nyusu. dan emmang kanker harus diwaspadai ya mbak
BalasHapusIya mba teep waspada tapi jangan kepikiran yang nggak nggak ya happy breastfeeding
HapusWah aku baru tahu mbak. Kalo resiko pada ibu menyusui juga ada ya. Padahal dulu tahunya, busui adalah salah satu cara agar tidak terkena kanker payudara.
BalasHapusIya aku tampaknya sebagai busui harus mencatay langkah preventifnya.
Yangbsering aku langgar makan makanan sehat hiks. Gaya hidup ini kenapa suka ikut trend yg kurang sehat hiks hiks. Efek males masak.
Dan sebagai kaum rebahan jadi tersentil buat aktif bergerak nih
Sama..apalagi klo nyusuin laperan kan yg penting enak kenyang pdhal bisa jd ga sehat huhuhu yuk tobat yuk
Hapussemoga kita dijauhkan dari penyakit yang meresahkan ini ya, salah satunya dengan rajinmenjaga pola makan dan gaya hidup sehat juga aware dengan tubuh sendiri
BalasHapusAamiin..kek bunda nih udah berumur tetep fit maasyaAllah sehat jasmani ruhani dan produktif sekali 😍
HapusKeren artikelnya mba perempuan wajib baca nih. Jujur aku selalu takut sama ini, tapi kudu tau ilmunya... Semoga kita selalu diberi kesehatan ya mba
BalasHapusAamiin.. iya mba perlu tahu biar ga mengira ngira dan malah kepikiran yang nggak-nggak. Tetep berusaha hidup sehat,
HapusDari yg kudengar menyusui bisa mencegah kanker payudara..
BalasHapusTapi ternyata gak luput kemungkinan juga ya buat terkena kanker payudara :'(
Itulah mba karena aq selalu sambung menyambung menyusui jadi lalai dan merasa aman. Kemarin baca artikel ada busui yang anaknya 9 bulan terdiagnosa kanker payudara..heu sedihh semoga kita sehat selalu ya
HapusKontrasepsi yang tidak tepat ternyata bisa fatal juga ya, semoga para bunda dijaga selalu
BalasHapusBetul..terutama hormonal bisa memanipulasi atau mengacaukan hormon, ada juga yang menimbulkan endapan toksin. Karenanya penggunaan jenis kontrasepsi bukan hanya keputusan ibu, tetap perlu dipertimbangkan bersama
HapusTersentil bgt akhir2 ini gaya hidup, makan, workout lagi kacau semua. Dan sebetulnya dah dpt warning dari tubuh buat mulai aware :'(
BalasHapusSemoga kita semua sehat dan panjang umur ya. Ak takut sih kalau baca begini sebetulnya jujur :'(
BalasHapusMasyallah ,artikelnya sangat bermanfaat jadi pengen segera jadi ibu menyusui lagi..
Kak apakah yg lagi menyusui trus di area Deket puting tuh gatal agak kemerah2an dan bersisik apakah itu kanker ? Dan kanker stadium apa
BalasHapus