Siapa Dokter Kim
Dokter Kim adalah tokoh fiksioner dalam sebuah drama korea yang berjudul “dr. Romantic”. Dari judulnya, kita mungkin akan membayangkan romatisme kehidupan para dokter, namun ternyata bukan. Dokter romantic itu sebutan dokter Kim sendiri tentang dokter yang melakukan apa yang seharusnya dilakukan seorang dokter, itu lah yang dimaknai sebagai dokter romantis.Pertama kali liat drama ini sebenernya nggak sengaja di tv,
waktu itu masih season pertama , karena lebih banyak menghadirkan hal-hal yang
berkaitan dengan kondisi Rumah sakit, jadi tertarik juga liatnya. Dengan
kebijaksanaan dan keahlian yang mumpuni sebagai dokter, menjadikan menarik
bagaimana Dokter Kim mengatasi masalah-masalah yang muncul.
Kali ini ummi ingin berbagi tentang nasehat dokter Kim yang
dimuat dalam drama tersebut, lebih tepatnya dalam episode terakhir di season ke
2. Karena merasa berkesan banget dama nasehatnya, hehehe jadi siapa tau juga
menginspirasi teman-teman ya.
Nasehat Dokter Kim
Sebenarnya, nasehat ini adalah rangkuman dari isi
kisah-kisah di drama nya. Bahwa dari senua hal yang terjadi, manusia bisa
memilih untuk menjadi pribadi yang seperti apa, yang mengikuti hati nurani atau
mengabaikannya. Yang ingin benar-benar melaksanakan tugasnya atau yang sekedar menggugurkan kewajiban.
Nasehatnya ini disampaikan untuk si Eun Jae, seorang ahli cardioplasty aka bedah jantung yang suka
mual kalo operasi yang membuatnya dikeluarkan dari RS pusat di ibukota ke RS di
pedesaan. Padahal prestasi dirinya secara akademik mumpuni.
Nah selama di RS desa dia ketemu guru Kim ini. Si dokter
bijak. Diterapi lah itu mualnya sampe dia ga mual lagi dan jago banget kalo
nangani operasi. Setelah tau RS pusat mangggil dia lagi, Dia nya nggak mau. Tapi guru Kim gamau menghalanginya untuk
sukses.
Kemudian Dokter Kim menyampaikan;
Jika tetap di Doldam (RS desa)
Kamu akan berada dalam kesulitan, dan mungkin terpaksa mengorbankan
impianmu. Banyaknya pasien akan
membuatmu terus berlari ke ruang operasi.
Arus pasien yang terus berdatangan akan membunuhmu perlahan, namun itu adalah pekerjaan yang harus
dilakukan. Beban tanggungjawab bisa menghancurkanmu, tapi pasien yang engkau selamatkan tiap
harinya bisa menjaga harga dirimu sebagai dokter
jika ke Geodae (RS pusat)
Di sana ada kesempatan membangun karir, dengan fasilitas
yang jauh lebih baik, dana riset yang
melimpah, koneksi yang lebih berarti
yang dapat memberikan banyak kesempatan di ujung sana, pengalaman dan bakat yang kamu tunjukkan akan
diberi kompensasi.
Jalan mana yang akan menjadikanmu seorang yang lebih baik, mana yang lebih menguntungkan bagi hidupmu, mana yang membuat hidup kita berasa lebih berarti, tidak bisa orang lain yang memilihkannya..kita sendiri yang menentukan.
Hidup seseorang, bukan soal membandingkan hidupmu dengan oranglain. Ini tentang pilihan yang kamu buat, kamu akan berkembang di manapun kamu berada. Jalan manapun yang kamu ambil.. jangan meragukan dirimu lagi.
Lalu ujungnya si Eun Jae ini ke Geodae
buat bantu operasi profesornya.. karena menghargai panggilan Profesor yang juga
salah saytu gurunya. Tapi hanya beberapa hari aja.
Setelah itu dia kembali dan memutuskan untuk tetap di Doldam.
Dia pun bilang,
Master Kim selalu berkata,
Orang melakukan sebaik apa yang mereka yakini, mereka menjadi sekuat yang mereka inginkan... Dan tumbuh sebesar yang diakui...
Namanya Koi's Law aka hukum Koi... Ikan
koi akan tumbuh sesuai tempat tinggalnya..
Dia bilang meski Geodae RS besar tapi
serasa akuarium.. Sedang Doldam RS kecil tapi seperti kolam yang luas.
Lingkungan sekitar dan pola pikir yang
kita pilih menghasilkan perbedaan besar.
Hidup berarti mengambil jalan baru setiap hari, entah mau atau tidak kalian menghadapi
kenyataan yang menghampiri setiap hari,
kita tidak bisa selalu benar, tapi jangan menyerah untuk bertanya alasan
kita hidup dan untuk apa kita hidup..
Kontemplasi
Sebagai ibu ibu, ketika mendengar nasehat demikian, langsung
teringat dunk sama daily life ala emak-emak. Apalagi yang berstatus Ibu Rumah
Tangga seperti saya. Kalau ibu-ibu yang bekerja di luar kadang ingin resign
agar bisa membersamai keluarga, jangan dikira Ibu Rumah Tangga tidak mendapat
godaan sebaliknya, hehehe.
Ketika melihat teman sejawat sukses meniti karir mereka,
kita merasa seketika menjadi katak dalam tempurung. Jika yang lain sedang sibuk
menyiapkan perjalanan bisnis mereka, kita sibuk dengan peralatan dapur serta
popok bayi.
Dalam peribahasa jawa disebutnya sawang sinawang, apa yang
dilihat di orang lain berasa lebih enak, lebih mudah, lebih menyenangkan. Bahkan
yang sesama ibu rumah tangga pun kadang dibandingkan. Ibu rumah tangga yang
menggunakan jasa ART dan yang tidak, dengan berbagai alasan.
Menemukan banyak pilihan hidup entah karena memang memilih
atau terpaksa, mestinya kita bisa bersikap supportif selama itu sebuah
kebaikan.
Pernah ada seorang ibu merasa kecil hati, karena ada yang
menyampaikan padanya, gunakanlah jasa ART agar ibu lebih leluasa, bisa lebih
fokus urus anak-anak, suami, badannya tidak habis hanya karena melakukan semuanya
sendiri. Bisa juga memiliki waktu untuk mengembangkan diri. Memang baik
nasihatnya, namun ketika yang mendengar itu tidak bisa menggunakan jasa ART
karena belum bisa membayarnya, maka saran tersebut justru menyempitkan dada.
Padahal, kelapangan dada adalah hal mutlak yang harus
dimiliki seorang Ibu agar tetap waras dalam menjalani perannya.
Jika mengingat nasehat dokter Kim tadi, maka
Alasan hidup seorang muslim adalah untuk beribadah kepada Allah,
dan ibadah itu Allah tidak menyempitkannya.
Selama yang kita lakukan adalah dalam rangka beribadah
kepadaNya, maka apapun pilihannya maka insyaAllah kita tidak akan merugi.. Akan
tetap ada balasannya dari Allah
So mau kita kerjakan sendiri semua tugas kerumahtanggaan dengan risiko seperti dokter yang tetap di doldam, atau mendelegasikannya sehingga kita bisa melakukan tugas lain dan mendapat kompensasi seperti gambaran dokter di geodae, semuanya adalah pilihan yang harus kita ambil salah satunya, dan semuanya bisa tetap mendatangkan ridho Allah jika kita tetap lillaah.
Sekali lagi. Jalan mana yang akan menjadikan kita lebih
baik, mana yang lebih menguntungkan dan
mana yang membuat hidup kita berasa berarti.. Kita sendiri yang menentukan..
Karna hidup bukan soal membandingkan hidup kita dengan orang lain (apalagi di Islam kita belajar bahwa tiap orang memiliki takdirnya masing masing). Jalan manapun yang kita tempuh.. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama kita, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan tiap upaya kita. Kita bisa tetap bernilai di mata Allah dengan meluruskan niat.. Jadi di manapun kolam yang kita pilih.. Jangan ragu bahwa kita tetap bisa berarti.
Jadi alih-alih kita merasa kecil dan kita benar-benar
menjadi kecil seperti koi yang cuma di akuarium, kita perlu lebih belajar melakukan segalanya
dengan keikhlasan yang lebih baik lagi.. Dengan kualitas ibadah yang lebih baik
pula. Semoga dengan begitu, Allah
siapkan kita kolam yang luas sehingga bisa berkembang dengan lebih baik. Semangat maaaakkssss. Untuk semua
Ibu yang berjuang menjalani perannya dengan baik, just never underestimate
yourself, moms.
Salam. Ummi Mya
Nemu quotes ini bikin semangat lagiii
BalasHapusHidup seseorang, bukan soal membandingkan hidupmu dengan oranglain. Ini tentang pilihan yang kamu buat, kamu akan berkembang di manapun kamu berada. Jalan manapun yang kamu ambil.. jangan meragukan dirimu lagi.
Jadi pengen nonton juga deh
semangat mbaa.. seru sih real gitu ceritanya
BalasHapus